Kacamata dan Akibat Sampingannya
Kacamata adalah solusi “umum” untuk mata buram. Tetapi solusi sementara yang tidak mencari penyebabnya ini selalu mengakibatkan efek samping.
Semua orang pada umumnya “menolak” kacamata untuk pertama kali memakainya. Benda asing tersebut terasa aneh. Bahkan sebagian orang merasa mual dan pusing. Mereka harus membiasakan diri dengan benda baru tersebut selama beberap hari.
Namun setelah terbiasa memakainya, maka timbullah beberapa akibat sampingan.
Beberapa efek sampingnya diuraikan dibawah ini :
1. Pemakaian yang terus menerus mengakibatkan turunkannya penglihatan. Semua pemakai kacamata telah mengetahui dari pengalaman mereka. Huruf yang tadinya terlihat agak buram, setelah agak lama memakai kacamata, malah tidak terbaca.
2. Walaupun jelas, gambar yang terlihat lewat kacamata terdistorsi. Kacamata mata tidak pernah menyempurnakan penglihatan sepenuhnya. Misalnya warna. Intensitas warna berubah dengan adanya lensa. Orang yang memeriksa ketepatan warna, biasanya harus mlepaskan kacamatanya untuk memastikan kecocokan suatu warna.
Gambar yang terlihat tidak riil/nyata. Untuk kecamata minus, gambar sering terlihat mengecil, melengkung atau menjauh. Hal ini menimbulkan ilusi : jarak benda tidak riil, ilusi warna .
3. Kacamata menimbulkan ketegangan otot mata, bila dipakai terus menerus. Akibatnya adalah penurunan penglihatan. Selanjutnya kacamata makin tebal.
4. Kacamata mengurangi sudut penglihatan (field of vision). Bagian yang jelas dari kacamata adalah bagian tengahnya, sedangkan melihat melalui tepi kaca tidak jelas. Itu sebabnya pemakai kacamata jarang melirik atau melihat ke samping. Ini membuat otot kaku dan tegang.
5. Kacamata menimbulkan iritasi dan tekanan pada hidung dan samping telinga. Pada saat berkeringat posisinya selalu merosot.
6. Kacamata mengganggu gerak.
7. Dengan terbiasa memakai kacamata, maka kebiasaan mata normal yaitu sentralisasi/fokus menjadi hilang.
8. Mata para pemakai kacamata terlihat lebih sipit, bila kacamata dilepas.
Mengapa efek samping terjadi ? Alasannya:
1. Kacamata dengan ketebalan yang tetap, tidak dapat selalu tepat membetulkan penglihatan kita. Ketajaman mata tidak pernah konstan/tetap. Pagi, siang, atau malam penglihatan kita tidaklah sama. Demikian juga saat rileks atau stress, cukup tidur atau kurang tidur-semuanya mempengaruhi ketajaman penglihatan.
2. Kacamata diresepkan untuk melihat jelas pada jarak 6m. Bila dipakai untuk melihat jarak 1 m, maka lensa terlalu kuat 6 kali.
Tidak ada beda apapun yang dapat mengantikan mata yang normal dan sehat.
Kabar baiknya adalah : Anda bisa kembali melihat jelas tanpa kacamata ! Saya telah mengalaminya. Banyak orang lain telah mengalami perbaikan bahkan yang sembuh. Dengan mencobanya Anda akan percaya.
Salam dari Bandung,
Benyamin G. Yonas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar