24 Maret 2008

MEMEPERCEPAT KESEMBUHAN : SINERGI 1+1+1 = 100

Suatu kali saya sangat tidak sabar melihat tanaman jambu saya tidak besar-besar. Tetap kecil selama berbulan-bulan. Saya sudah sirami air tiap pagi, ditanam di pot dengan tanah yang subur. Tidak tumbuh juga.

Rupanya kurang faktor sinar matahari dan pupuk !

Sama seperti pertumbuhan, maka kesembuhan pun memerlukan berbagai faktor terpenuhi secara bersamaan. Bila semua faktor bertemu dan menghasilkan hasil yang jauh lebih besar dari gabungan unsur-unsurnya, maka ini disebut SINERGI.

Dengan bahasa yang sederhana : Sinergi adalah 1+1+1 > 3. Sedangkan penggabungan biasa jika 1+1+1 =3.

Untuk sembuh dari kacamata diperlukan sinergi : Sering lepas Kacamata, gunakan ClearView, Lifestyle yang tepat (makan banyak buah-buahan, tidur lebih awal, hidup rileks, tidak stess, olahraga setiap hari), dan latihan (semua yang dianjurkan dalam “Program Latihan”) di bawah sinar matahari pagi… Lihat apa yang terjadi jika semua factor terjadi bersamaan.

Bagi para peserta seminar yang mendapatkan Daily Checklist, gunakan sebagai pedoman untuk terjadinya SINERGI.

Ikutilah aturan alam, Sinergi akan terjadi !

 

Salam,

Benyamin G. Yonas (comments or questions :  melihatjelas@gmail.com )

19 Maret 2008

Fakta tentang Mata

Tahukah Anda? Mata kita data melihat dan membedakan 7 – 10 juta warna.

Retina hanya setipis kertas.

Mata berkedip 15 kali dalam satu menit atau 21.600 kali perhari atau 8 juta kali per tahun.

Tidak mungkin bersin dengan mata terbuka.

Untuk merasakan jarak kita membutuhkan kedua bola mata.

Statistics Singapore Rabun jauh adalah ganguan yang sangat umum di kalangan orang muda.

Data dari School Health Service membuktikan semakin banyak anak kecil yang menderita rabun jauh.

Pada tahun 1988, 16% siswa kelas 1 SD and 50% siswa kelas 6 SD di Singapore rabun jauh.

Pada tahun 2000, terjadi peningkatan : 33% siswa kelas 1 SD dan 65% siswa kelas 6 SD rabun jauh (myopia).

Jangan anggap remeh rabun jauh, sebab dapat merempet kepada gangguan mata lainnya seperti "retinal detachment", dll.

Kabar baiknya adlh bahwa myopia bisa diturunkan bahkan dapat sembuh, seperti yang saya alami.

13 Maret 2008

Apakah Komputer dan TV merusak mata ?

Sering kali ditanyakan apakah komputer dan TV merusak mata?

Tidak, kalau Anda tahu “seninya”.

 

Komputer dan TV menyebabkan mata kita sering melakukan “close work” untuk waktu yang lama. Yang disebut close work adalah melihat terus menerus pada jarak kurang dari 2 m untuk waktu lebih dari 1 jam.

Sering kali setelah bekerja dengan computer atau membaca buku agak lama, mata terasa buram saat melihat jauh. Ini terjadi karena ketegangan (strain) otot mata.

Otot mata harus “bekerja” saat melihat benda dekat. Ia akan rileks, saat melihat benda jauh. Setelah “bekerja” lama saat melihat komputer, misalnya, maka otot mata kita kurang rileks dan tegang, sehingga penglihatan menjadi buram.

(Petunjuk : Bila hal ini terjadi segeralah beristirahat. Kedip-kedipkan mata beberapa kali. Lalu lakukan palming sekitar 2-5 menit. Setelah itu penglihatan akan lebih rileks.)

 

Apakah ini selalu terjadi pada setiap orang ?

Tidak. Pada mata orang yang normal , otot matanya bekerja dengan rileks. Mereka sering secara insting, mengedipkan mata dan menatap kea rah lain untuk rileksasi mata.

Beberapa waktu yang lalu saya mengetest penglihatan staff kantor saya. Yang menarik perhatian saya adalah seorang staff bagian komputer yang penglihatannya lebih dari 20/20 (3/3) alias lebih tajam dari definisi “normal”. Padahal dia bekerja di depan komputer setiap hari dan sepanjang tahun. Apa sebabnya matanya masih begitu tajam, padahal bekerja terus menerus di depan komputer ?

Rupanya secara insting dia melakukan shifting dan blinking terus menerus. Pola tidurnya juga sangat menunjang mata yang sehat, yaitu pukul 8 malam sudah tidur !

 

Jadi saran saya adalah : setiap 10 menit berkomputer atau membaca atau menonton TV, kita harus mengalihkan pandangan kita ke arah arah lain (shifting) selama sekita 10 detik. Apabila Anda sering lupa untuk melakukannya, taruhlah sebuah timer disamping computer Anda sebagai pengingat.

Kemudian, setelah beberapa memakai computer atau menonton TV, lalu timbul keletihan mata, lakukan Palming atau tidurlah.

 

Kesimpulan :

Untuk mencegah kerusakan mata saat memakai komputer atau TV, gunakan jurus SHIFTING dan PALMING.

Lihat petunjuknya dalam booklet “ Pedoman Latihan Bergambar”

 

11 Maret 2008

Komentar Peserta Seminar 7 Maret 2008

Terima kasih kepada peserta tgl 7 Maret 2008. Semua komentarnya dimuat apa adanya , tidak direkayasa. Asli pendapat peserta. Komentar dan kritik apapun akan kami terima. (Benyamin G. Yonas)

“Penjelasannya sangat menarik, mudah dipahami dan masuk akal. Sehingga memacu untuk segera berlatih agar cepat sembuh. Saya akan cerita kepada saudara-saudara dan teman-teman tentang info menarik ini.” Mully, Wiraswasta

To the point….simple. Sangat layak unutk diinformasikan ke semakin banyak orang.” Iskandar, Training facilitator

“Seminar ini sangat bagus dan berguna sekali. Saran : Lebih sering seminar dan diperkenalkan kepada masyarakat.” Syenni, Ibu rumah tangga.

“Hasilnya memang nyata.” Jesslyn, Pelajar.

(Awalnya penglihatan 3/6, selesai seminar menjadi normal 3/3 ! )

“Seminarnya bagus” Audrey, Pelajar

“ Seminar ini bagus sekali. Informasi baru yang memberikan harapan dan semangat untuk lepas dari ketergantungan kacamata” Yohan, Wiraswasta

“ Latihannya menyenangkan, benar-benar bikin relax dan penglihatahn jadi lebih jelas dari sebelum latihan” Lisa Mariana, pegawai swasta

“Bagus…Cuma kenapa tidak dari dulu aja…Tetap semangat dan berbagi ilmu Pak, thx.” Arie C, Karyawan

“Terima kasih ada yang peduli sistim penglihatan kita tanpa menggunakan pengobatan. Tuhan memberkati.” Freddy Sunaryo, Karyawan swasta

“Teknik latihan yang sederhana, namun kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh, saya yakin akan sangat bermanfaat.” Iwan Handoko, Swasta, Purwakarta.

“Ini sangat bermanfaat. Harus disebar-luaskan. Terima kasih Pak Benyamin.” Erlin, Ibu Rumah tangga

“Senang mendengarkan ceramahnya menambah pengetahuan dan sangat bermanfaat” Ondarsih, 65 tahun

“Penglihatan saya agak membaik !” Atjep Herijanto, wiraswasta

“ Mata saya dapat melihat lebih jelas dan lebih rileks.” Kristian, Pelajar

04 Maret 2008

HANYA 3 PRINSIP UNTUK SEMBUH

Untuk menyederhanakan proses Melihat Jelas Tanpa Kacamata, maka saya ringkaskan dalam 3 prinsip.

Prinsip ini dapat saya singkat dengan 3 L : Lepas kacamata, Life style, Latihan Mata.

1. Lepas Kacamata.

Lepas kacamata sesering mungkin. Latihan melihat dengan mata alami. Latihan melihat dengan ClearView (kacamata terapi).

Bila minus atau plusnya turun, segera ganti dengan kacamata yang lebih ringan atau lepas sama sekali.

2. Life Style / Pola Hidup Sehat

Lihat petunjuknya pada booklet “Program Latihan Bergambar-Melihat Jelas Tanpa Kacamata”

3. Latihan Mata

Dicantumkan dalam booklet “Program Latihan Bergambar-Melihat Jelas Tanpa Kacamata”

Bila kurang jelas juga, Anda bisa email saya : melihatjelas@gmail.com

Untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman, saya merencanakan membuat video atau CD/audio untuk memperjelasnya. Tolong berikan saran Anda, saya akan sangat menghargainya.

Salam dari Bandung,

Benyamin G. Yonas

03 Maret 2008

Pengalaman Saya Lepas dari Kacamata -4.50

Saya memakai kacamata sejak usia 14 tahun hingga 40 tahun. Dimulai dengan -0.50 D dan -0.75 dan mencapai puncaknya semasa mahasiswa yakni -4.50 D. Ditambah “bonus” silindris -1.00 setelah sekian lama memakai kacamata.

Selama 26 tahun saya telah merasakan segala penderitaan dan repotnya memakai kacamata. Kacamata pecah, hilang , tidak nyaman di pakai, batang hidung tertekan, belakang telingga sakit karena jepitan tangkai kacamata adalah pengalaman yang menyusahkan. Belum terhitung lagi repotnya saat kehujanan atau kacamata beruap saat menikmati makanan panas, membuat lengkap keluhan saya terhadap kacamata.

Setiap kali kacamata bertambah tebal, saya sangat kuatir . Dokter mata saya mengatakan bahwa tidak ada cara untuk menyembuhkan mata saya. Masyarakat menggangap biasa terhadap masalah kacamata. Saya selalu bertanya-tanya apakah penglihatan saya tidak dapat disembuhkan ? Di dunia yang begini luas, masakan tidak ada yang menyelidiki masalah ini ?

Menenemukan Titik Terang

Kengundahan hati saya terhadap kacamata makin bertambah. Selain karena kacamata yang makin tebal, juga karena kacamata isteri saya yang melaju melebihi saya. Dia pada pernah memakai kacamata -8.00D. Kesulitannya tampaknya menutupi kesulitan yang saya rasakan. Saya merasa sangat merindukan ada titik terang dalam hal ini.

Pada tahun 2003, saya berkesempatan berada di Singapura. Saya menyempatkan diri mencari buku tentang mata. Pada rak yang tidak terlalu menarik perhatian, secara kebetulan saya menemukan sebuah buku “ Better Eyesight Without Glasses” karangan Dr. William Bates, MD.

Setelah memeriksa dan membaca sepintas lalu, saya baru menyadari bahwa penulisnya telah lama meninggal dunia (1931) dan tidak banyak buku sejenis yang mendukungnya. Beberapa keraguan saya timbul, apakah isi buku isi dapat dipercaya. Keraguan lain adalah berapa lama saya dapat sembuh ?

Perjalanan Pencarian Dimulai : Setengah Hati dan Sepenuh Hati

Rupanya sebuah titik terang membawa kepada terang berikutnya. Saya dapati beberapa informasi tentang perbaikan penglihatan di internet. Saya pesan beberapa buku dari Amerika via internet. Kemudian beberapa buku sejenis saya temukan di Singapura, dan Malaysia semuanya dalam bahasa Inggris.

Setiap ada kesempatan, saya mencoba-coba penglihatan saya. Sambil pada waktu yang bersamaan melanjutkan membaca buku-buku tersebut. Karena tidak ada contoh yang saya dapat lihat dan bertanya, kemajuan saya dapat dikatakan lambat. Kerajinan pun tidak tetap. Namun perjalanan pencarian dan percobaan pada diri sendiri telah dimulai…

Saya mendapati bahwa cukup banyak orang yang berbicara dan menulis tentang kesembuhan dari kacamata. Setelah merasa banyak pendukung, saya mulai berani mencoba, namun dengan setengah hati dan sambil lalu.

Suatu ketika, beberapa bulan setelah membaca buku Dr. Bates, saya berlibur ke pantai Pelabuhan Ratu. Seharian saya dan keluarga dalam keadaan santai dan menikmati pemandangan alam. Ketika dalam perjalanan pulang saya lupa mengenakan kacamata, sementara isteri saya yang menyetir mengenakan kacamata. Betapa terkejutnya saya, ketika saya dapat membaca jelas sebuah petunjuk jalan, sedangkan istri saya tidak dapat.

Pemikiran saya saat itu adalah mungkin penglihatan saya telah membaik !

Semakin saya yakin bahwa Dr Bates benar, semakin banyak buku pendukung yang sejenis yang saya dapatkan. Saya dapati seorang penulis bernama Meir Scneider yang bahkan sembuh bukan hanya dari kacamata tetapi kebutaan !

Kemudian saya menemukan Dr Lorraine day (www.drday.com) yang sembuh dari kacamata plus-nya setelah mengikuti nasihat Dr. Bates. Penulis buku “Relearning to See” adalah Thomas Quakenbush, seorang yang tadinya pemakai kacamata dan softlens -8.00D yang sembuh dan sekarang menjadi pengajar metode Dr. Bates. Dalam bukunya dicantumkan komentar dari ratusan orang yang telah mengalami penglihatan yang lebih jelas, tanpa kacamata !

Dorongan

Suatu kali saya diundang seminar di suatu tempat, para pendengar sangat tertarik dan antusias dengan hal yang bagi mereka baru ini. Di antara para peserta, ada sorang dokter dan seorang master di bidang olahraga dan kesehatan alami, yang adalah orang-orang yang profesional, memberikan dorongan untuk menulis buku. Saya telah diberi semangat oleh orang yang terhormat.

Dorongan terbesar dari dari isteri saya, yang dengan semangat dan penuh keyakinan mengundang staff dan rekan-rekan seprofesinya untuk mendengarkan seminar saya. Semua peserta memberi komentar dan sambutan yang sangat positif. Bahkan seorang peserta, guru piano, mengirimkan sms sehari setelah seminar dan mengatakan bahwa dia dapati kacamatanya turun -2.00 dalam waktu 2 hari (dari -5.00 menjadi -3.00) .

Setiap kali saya bertemu dengan beberapa sahabat saya yang telah saya bantu dengan program ini, mereka selalau meberikan laporan kemajuan yang positif. Seorang sahabat saya berkata, “ Luar biasa, saya sekarang bisa membaca Alkitab yang hurufnya kecil sekarang !”. Tadinya dia memaki kacamata baca. Yang lain ketika bertemu, berkata, “ Terima kasih untuk program latihannya. Dulunya saya malas membaca buku dan jarang tamat, karena letih dan harus pakai kacamata. Sekarang saya baru selesaikan sebuah buku tebal. Tidak disangka!”

Dorongan yang sangat berharga tersebut, telah membuat saya memberanikan diri membagikan pengalaman ini.

Semoga berguna bagi para pembaca yang budiman.